Category Archives: Bogor dan sekitarnya

Jalan-Jalan ke Bazar Buku Gramedia #2

“Kapan ya kak, gramed ngadain bazar lagi di Botani Square? Kan tahun kemarin bazarnya deket-deket tanggal segini.” tanya saya ke Kak Afdi

“Iya nih, Par. Kapan ya? Semoga tahun ini ada lagi bazarnya ya.” Sahut Kak Afdi

Percakapan saya dengan kak Afdi sekitar seminggu lalu. Di suatu percakapan lain, beberapa hari kemudian

Senja nyeletuk “di Boker (Botani Square, red) lagi ada bazar buku lho”

“Ohiya Njaa?! Dari kapan?! Masih ada sampe sekarang?!” respon saya beneran gak nyante, excited banget

“Udah lama lho, Par. Dari sebelum puasa kemarin kayanya. Parara belum tau?” timpal Senja lagi.

Saya panik, takut gak sempat nyamperin bazar yang sudah saya incer-incer itu.

Rabu malam, sehabis shalat teraweh , saya bertemu dengan Arli. Dia tiba-tiba bilang pengen ke Boker, soalnya pengen nonton Transformers, plus katanya lagi ada bazar Gramed sampai hari Minggu ini. Naah! Bak peribahasa pucuk dicinta ulam tiba, saya langsung mengajaknya buru-buru kesana. Mengatur waktu, kami sepakat berangkat hari jumat sore, setelah Arli (dan ternyata juga saya) selesai ngajar.

Hari-H pun tiba, saya tiba-tiba gak sreg sama rencana mau berangkat hari itu. Soalnya, saya risau dengan nasib perut kami berbuka puasa dan teraweh kami. Takut berat di Lanjutkan membaca


Jalan-Jalan ke Buitenzorg Botanical Garden

Good Afternoon Everybody! Bangun tidur, tiba-tiba saya teringat tentang jalan-jalan saya ke Buitenzorg Botanical Garden a.k.a Kebun Raya Bogor beberapa waktu silam. Yap, ini late posting. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, bukan? 😀   Di suatu Sabtu, tepatnya tanggal 28 September kemarin, saya bersama tiga orang teman seangkatan yang tergabung dalam Departemen Keilmuan Gumatika (himpunan profesi matematika di IPB, red) 2013  memutuskan untuk melakukan refreshing menjelang berakhirnya masa bakti kepengurusan. Parara, Aher, Vina dan Ida. Jalan-Jalan Keilmuan 48, begitulah judul dari refreshing kami. 😀   Kebun Raya Bogor (KRB) menjadi kandidat terkuat untuk dijadikan objek tempat refreshing.  Alsannya jelas, Lanjutkan membaca


Doa Masuk dan Keluar Masjid

Pada kesempatan kali ini, saya ingin share doa masuk dan keluar masjid. Saya dulu, waktu TK sudah hapal doa ini. Tapi belakangan suka lupa (ketahuan gak istiqomah dipraktikkan -___- ). Semoga mulai sekarang selalu tertanam di ingatan dan selalu diterapkan. 🙂

Oiya, foto saya dapat dari suatu masjid (saya lupa namanya) di deket Taman Kencana, Bogor. 🙂

doa masuk masjid

doa masuk masjid

doa keluar masjid

doa keluar masjid


Sepuluh Hari Pertama Ramadhan 1434 Hijriah

Dalam rangka menyemarakkan Ramadhan tahun ini, saya berencana meresume keberlangsungan pelaksanaan Ramadhan 1434H dalam tiga tulisan. Masing-masing berisi rangkuman serba-serbi kegiatan yang saya jalani per sepuluh hari. Yap, tulisan ini adalah bagian pertama dari mereka. 🙂

***

Penuh rahmat

Segala puji hanya milik Allah, tidak terasa sepuluh hari sudah terlewati. Apa kata Rasul

10 hari pertama Ramadhan adalah rahmat, 10 hari berikutnya adalah pengampunan dan 10 hari terakhir adalah pelepasan Dari azab neraka

Tidak diragukan lagi kebenaran apa yang diucap Rasulullah tersebut. Saya merasakan begitu banyak rahmat, nikmat yang dilimpahkan-Nya di sepuluh hari pertama ini. Berikut saya mencoba menuliskan sedikit, dan hanya sedikit dari rahmat yang begitu banyak tersebut.

Saya mulai dengan “santap sahur”. Alhamdulillah, tahun ini, sama seperti tahun lalu, Ibu Kos berbaik hati menyiapkan lauk untuk santap sahur. Tanpa alpa, beliau menghidangkan kudapan telur, ayam, ikan dan yang lainnya beserta sayur setiap waktu sahur. Lengkap dengan membangunkan kami, para penghuni Cempaka 17. “Parara, bangun.. bangun.. Sahur.”. Keren sekali beliau. B-)

Kemudian soal “buka”. Tidak kalah hebat (nikmat yang diberikan-Nya). Sepuluh hari pertama ini nyaris saya selalu mendapat takjil cuma-cuma. Masjid kampus, Alhurriyyah, seperti tahun-tahun sebelumnya, menyelenggarakan kajian keislaman rutin yang diikuti dengan buka puasa bersama. Yang menambah hebat, tahun ini disiapkan pula makanan berat secara rutin. Seratus lebih nasi kotak disiapkan setiap harinya. Jadilah, saya beberapa kali di sepuluh hari pertama ini murni mendapatkan makanan berbuka dari Alhurriyyah saja. 🙂

suasana buka Alhurr saat mahasiswa angkatan 50 berhalangan hadir

suasana buka Alhurr saat mahasiswa angkatan 50 berhalangan hadir

saya dan Bang Benny di buka perdana Alhurr

saya dan Bang Benny di buka perdana Alhurr

makanan berat gratis pertama :p

makanan berat gratis pertama :p

 

kupon makanan berat Alhurr yang saya dapat

kupon makanan berat Alhurr yang saya dapat

Nah, kalau yang tadi selalu berhubungan dengan makanan, sekarang saya tulis yang lain. Kenyamanan berpuasa. Itulah yang saya rasakan pada sepuluh hari pertama ini. Kenyamanan itu terbentuk dari banyak hal. “Salah dua” dari faktor-faktor tersebut adalah saya merasakan pikiran saya yang cenderung lebih jernih, pembawaan diri yang lebih tenang. Sepuluh hari pertama ini alhamdulillah, saya merasa ringan melaksanakan berbagai kegiatan.

Kemudian berbicara tentang tulisan saya Azzam di Ramadhan 1434 Hijriah. Alhamdulillah, beberapa poin di tulisan tersebut sedang dalam proses pelaksanaan. Saya resmi mengajar tutorial matrikulasi Salam ISC untuk mata kuliah LM (Landasan Matematika). Walaupun jumlah murid saya berkurang jauh dari tahun lalu, dari tujuh (atau delapan?) menjadi hanya dua di tahun ini, saya senang karena tetap bisa mengajar. Kalian tau? Menjadi pengajar di tutorial matrikulasi Salam ISC memang selalu spesial. Ada hal yang tidak bisa saya dapatkan di tempat lain. 🙂

Tentang tilawah Qur’an. Alhamdulillah, saya malam ini baru saja menyelesaikan surah ke 19, surah Maryam. Ada sesuatu yang keren soal tilawah Qur’an ini. Bukan. Bukan saya yang keren, melainkan adik saya tercinta Akbar Indarjo. Di hari keempat puasa kemarin, saya ditelepon rumah dan Umi bilang kalau Akbar sudah juz 15. Subhanallah, saya langsung speechless saat itu. Abangnya kalah jauh, baru bisa menyusul di hari kesepuluh. -___-

Selanjutnya di sepuluh hari pertama puasa ini, saya juga terhitung dua kali melakukan buka bersama (di luar Alhurriyyah). Yang pertama adalah saat hari kelima, hari minggu kemarin, buka puasa bareng para pengajar tutorial Salam ISC. Dan yang kedua adalah bareng anak-anak ikhwan matematika 48. Buka bersama yang kedua ini mengambil tempat di Agri Park. Karena buka bersama inilah saya jadi tahu yang mana yang namanya Taman Kencana dan Lapangan Sempur (ketauan gak gaulnya). Tapi buka bersama ini juga kontroversial terhadap salah satu poin azzam saya di Ramadhan tahun ini. Ada insiden yang terjadi -___-. Namun, semoga saya tidak terhitung melanggar poin azzam tersebut. Amiiin.

agripark views

agripark views

agri park bogor

 

bersama adam

bersama adam

pada sibuk milih menu

pada sibuk milih menu

belum puas di AgriPark, disambung di McDonald's nyam nyam

belum puas di AgriPark, disambung di McDonald’s nyam nyam

ini ni awal mula insiden -__-

ini ni awal mula insiden -__-

 

Oke, mungkin itulah beberapa hal yang dapat saya tulis tentang sepuluh hari pertama Ramadhan 1434H. Tentu masih banyak sekali rahmat lainnya. Tak terhitung jumlahnya. Saya tidak bisa, dan memang tidak akan bisa menuliskannya semua disini.

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya (QS An-Nahl:18)


Bogor Kota Sejuta Angkot, Benarkah?

Happy fasting everyone! 🙂

Kali ini saya ingin menulis tentang kota yang sekarang menjadi tanah rantau saya. Yap! Kota Bogor!

Nostalgia sedikit 😛 , dulu, waktu saya belum menjadi mahasiswa di kota ini, yang ada dipikiran saya tentang kota bogor adalah (apalagi kalau bukan) The Rain City. Julukan itu adalah masterpiece-nya kalau setiap orang mendengar kata bogor, bukan?

Tetapi kemudian, saat saya tiba di kota ini, saya menyadari satu hal. Ternyata ada julukan lain bagi kota ini. Kota Sejuta Angkot. Benar saja, teman-teman juga rata-rata setuju dengan julukan ini. Bahkan Mbah Google pun setuju, soalnya pas saya googling banyak juga yang bilang bogor kota sejuta angkot. Itu beralasan, sebab di Bogor memang banyak sekali angkot. Kalian saya jamin tak akan mengalami masalah kesulitan mencari angkot untuk bepergian. Sebab, jika setiap kita melayangkan pandangan angkot nyaris selalu ada! 😀

saking banyaknya, angkot bogor sering menyebabkan kemacetan -__-

saking banyaknya, angkot bogor sering menyebabkan kemacetan -__-

Nah, pagi  ini saya iseng membahas julukan tersebut.

Bogor Kota Sejuta Angkot, Benarkah?

***

Dalam tulisan ini, saya ingin mengecek secara matematis apakah benar julukan yang disematkan kepada Kota Bogor tersebut Lanjutkan membaca