“Sesungguhnya sesuatu yang paling jauh dari diri kita adalah masa lalu” – Imam Al-Ghazali
Selamat tahun baru semuanya!
Apapun kesan relatif kita atas tahun 2018 yang baru saja kita tinggalkan (ada yang bilang “tak terasa ya 2018 terlewati begitu saja”, pun pasti ada yang bilang “akhirnya tahun kemarin bisa terlewati juga”), kenyataan mengatakan bahwa saat ini kita telah sama-sama berada di tahun baru 2019.
Saya sengaja mencukupkan ucapan selamat tahun baru di atas, tanpa menambahi embel-embel pertanyaan ikutan standar seperti “apa nih resolusi kalian di tahun ini?”. Sebab, bagi saya, somehow, pertanyaan tersebut sudah terlanjur hambar bagi saya. Tidak lagi meriah sebagai mana saya memaknainya dulu jaman masih muda kinyis-kinyis.
Benar lah beberapa quote yang dibagikan oleh teman-teman seangkatan saya di awal tahun kemarin, yang isinya kurang lebih mengatakan bahwa makin kesini segala hal tentang tahun baru tidak lah sesakral dulu, lengkap dengan menyusun daftar rinci bin teknis tentang resolusi fantantis dan bertekad angat-angat tai ayam akan menjadi sosok diri yang sama sekali baru, yang ditandai dengan momen sakral bernama pergantian tahun.
Kenyataannya adalah, pergantian tahun hanyalah bagian dari dinamika kontunuitas waktu. Karenanya, berharap terlalu banyak pada resolusi bermodalkan kesakralan momen tahun baru sudah berulang kali berakhir dengan Lanjutkan membaca