To some extent, melanjutkan kuliah di luar negeri dapat disamakan dengan sukses memiliki usaha sendiri: sama-sama sangat mudah dimimpikan namun hanya sedikit yang tau bagaimana cara memulainya. Seolah, peta rute yang menjelaskan detil tata-cara menjadikannya nyata tersimpan dalam sebuah kotak pandora yang tiada sesiapa pun tau di mana ia berada, alih-alih paham apa isinya. Dalam pada itu, jika kalian adalah jiwa-jiwa yang telah terlecut semangatnya untuk bersekolah di luar negeri (karena membaca tulisan ini, misalnya), maka tulisan ini boleh jadi merupakan perwujudan kotak pandora yang kalian cari-cari.
***
Kotak pandora itu bernama Letter of Acceptance (LoA)
Berdasarkan pengamatan saya, banyak orang yang menginginkan sekolah di luar negeri (tak terkecuali saya, dulu) tidak begitu paham bagaimana langkah-langkah teknis nan konkret untuk lolos mendaftar sebagai calon mahasiswa di universitas idamannya. Berbagi pengalaman pribadi, dulu saya sempat mengira bahwa mendapatkan LoA itu proses yang sangat sulit dan misterius.
Mengapa? Karena dari kabar burung yang saya dengar, LoA itu hanya dikeluarkan secara eksklusif oleh profesor di kampus yang kita tuju. Dan, satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah kita harus memintanya secara langsung, dengan cara berkorespondensi via email. Belum selesai, di email, konon kita harus melampirkan Lanjutkan membaca