Dalam rangka menyemarakkan Ramadhan tahun ini, saya berencana meresume keberlangsungan pelaksanaan Ramadhan 1434H dalam tiga tulisan. Masing-masing berisi rangkuman serba-serbi kegiatan yang saya jalani per sepuluh hari. Yap, tulisan ini adalah bagian pertama dari mereka. 🙂
***
Penuh rahmat
Segala puji hanya milik Allah, tidak terasa sepuluh hari sudah terlewati. Apa kata Rasul
10 hari pertama Ramadhan adalah rahmat, 10 hari berikutnya adalah pengampunan dan 10 hari terakhir adalah pelepasan Dari azab neraka
Tidak diragukan lagi kebenaran apa yang diucap Rasulullah tersebut. Saya merasakan begitu banyak rahmat, nikmat yang dilimpahkan-Nya di sepuluh hari pertama ini. Berikut saya mencoba menuliskan sedikit, dan hanya sedikit dari rahmat yang begitu banyak tersebut.
Saya mulai dengan “santap sahur”. Alhamdulillah, tahun ini, sama seperti tahun lalu, Ibu Kos berbaik hati menyiapkan lauk untuk santap sahur. Tanpa alpa, beliau menghidangkan kudapan telur, ayam, ikan dan yang lainnya beserta sayur setiap waktu sahur. Lengkap dengan membangunkan kami, para penghuni Cempaka 17. “Parara, bangun.. bangun.. Sahur.”. Keren sekali beliau. B-)
Kemudian soal “buka”. Tidak kalah hebat (nikmat yang diberikan-Nya). Sepuluh hari pertama ini nyaris saya selalu mendapat takjil cuma-cuma. Masjid kampus, Alhurriyyah, seperti tahun-tahun sebelumnya, menyelenggarakan kajian keislaman rutin yang diikuti dengan buka puasa bersama. Yang menambah hebat, tahun ini disiapkan pula makanan berat secara rutin. Seratus lebih nasi kotak disiapkan setiap harinya. Jadilah, saya beberapa kali di sepuluh hari pertama ini murni mendapatkan makanan berbuka dari Alhurriyyah saja. 🙂
suasana buka Alhurr saat mahasiswa angkatan 50 berhalangan hadir
saya dan Bang Benny di buka perdana Alhurr
makanan berat gratis pertama :p
kupon makanan berat Alhurr yang saya dapat
Nah, kalau yang tadi selalu berhubungan dengan makanan, sekarang saya tulis yang lain. Kenyamanan berpuasa. Itulah yang saya rasakan pada sepuluh hari pertama ini. Kenyamanan itu terbentuk dari banyak hal. “Salah dua” dari faktor-faktor tersebut adalah saya merasakan pikiran saya yang cenderung lebih jernih, pembawaan diri yang lebih tenang. Sepuluh hari pertama ini alhamdulillah, saya merasa ringan melaksanakan berbagai kegiatan.
Kemudian berbicara tentang tulisan saya Azzam di Ramadhan 1434 Hijriah. Alhamdulillah, beberapa poin di tulisan tersebut sedang dalam proses pelaksanaan. Saya resmi mengajar tutorial matrikulasi Salam ISC untuk mata kuliah LM (Landasan Matematika). Walaupun jumlah murid saya berkurang jauh dari tahun lalu, dari tujuh (atau delapan?) menjadi hanya dua di tahun ini, saya senang karena tetap bisa mengajar. Kalian tau? Menjadi pengajar di tutorial matrikulasi Salam ISC memang selalu spesial. Ada hal yang tidak bisa saya dapatkan di tempat lain. 🙂
Tentang tilawah Qur’an. Alhamdulillah, saya malam ini baru saja menyelesaikan surah ke 19, surah Maryam. Ada sesuatu yang keren soal tilawah Qur’an ini. Bukan. Bukan saya yang keren, melainkan adik saya tercinta Akbar Indarjo. Di hari keempat puasa kemarin, saya ditelepon rumah dan Umi bilang kalau Akbar sudah juz 15. Subhanallah, saya langsung speechless saat itu. Abangnya kalah jauh, baru bisa menyusul di hari kesepuluh. -___-
Selanjutnya di sepuluh hari pertama puasa ini, saya juga terhitung dua kali melakukan buka bersama (di luar Alhurriyyah). Yang pertama adalah saat hari kelima, hari minggu kemarin, buka puasa bareng para pengajar tutorial Salam ISC. Dan yang kedua adalah bareng anak-anak ikhwan matematika 48. Buka bersama yang kedua ini mengambil tempat di Agri Park. Karena buka bersama inilah saya jadi tahu yang mana yang namanya Taman Kencana dan Lapangan Sempur (ketauan gak gaulnya). Tapi buka bersama ini juga kontroversial terhadap salah satu poin azzam saya di Ramadhan tahun ini. Ada insiden yang terjadi -___-. Namun, semoga saya tidak terhitung melanggar poin azzam tersebut. Amiiin.
agripark views
bersama adam
pada sibuk milih menu
belum puas di AgriPark, disambung di McDonald’s nyam nyam
ini ni awal mula insiden -__-
Oke, mungkin itulah beberapa hal yang dapat saya tulis tentang sepuluh hari pertama Ramadhan 1434H. Tentu masih banyak sekali rahmat lainnya. Tak terhitung jumlahnya. Saya tidak bisa, dan memang tidak akan bisa menuliskannya semua disini.
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya (QS An-Nahl:18)